Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pola Dark Cloud Cover Bikin Lebih Efisien

Pola Dark Cloud Cover Bikin Lebih Efisien

by Didimax Team

Pola dark cloud cover muncul ketika candle kedua dibuka di atas penutupan alat visualisasi pertama, dan penutupan alat visualisasi kedua melebihi penutupan candle pertama.

Lebih dikenal sebagai pola double karena terdiri dari dua lilin yang berbeda, dimulai dengan lilin yang mengarah ke atas, diikuti oleh lilin yang mengarah ke bawah.

Adapun dark cloud cover bagian salah satu dari berbagai macam pola candlestick ganda. Pembentukan model penutupan awan gelap sedang berlangsung secara intensif.

Pola dark cloud cover dianggap sah jika harga alat visualisasi kedua bergerak melebihi separuh panjang badan alat visualisasi pertama. Pola candlestick ini muncul karena adanya kelebihan tekanan pembeli di pasar.

 

Informasi Mendalam Terkait Pola Dark Cloud Cover

Banyak pembeli beraksi membeli, yang menyebabkan kenaikan harga dan pembentukan alat visualisasi bullish. Namun, dalam periode selanjutnya, harga tidak dapat terus meningkat karena adanya tekanan penjualan yang sangat besar. Sebagai hasilnya, harga akan mengalami penurunan dengan jumlah yang sama seperti alat visualisasi sebelumnya.

Terdapat kemungkinan hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti kehadiran beritaberita mendasar yang memiliki dampak yang signifikan terhadap sentimen pasar.

Karena itu, dapat dinyatakan bahwa biasanya terdapat awan gelap ketika tren naik yang panjang berakhir. Keberadaan alat visualisasi bearish berikutnya menunjukkan bahwa pola tersebut menunjukkan kemungkinan terjadinya pembalikan arah ke bawah. Keadaan menciptakan pola penutupan awan yang kelam.

Sesuai dengan yang telah disebutkan sebelumnya, jika terdapat dua alat visualisasi yang berurutan dengan satu candle naik dan satu candle turun, maka dapat diklasifikasikan sebagai pola dark cloud cover. 

Walaupun demikian, penting bagi Anda untuk mengambil perhatian terhadap faktor lain agar model ini memiliki nilai yang lebih tinggi. 

Pembentukan Pola Dark Cloud Cover

Pola dark cloud cover terbentuk ketika candlestick bullish diikuti oleh candlestick bearish tanpa terjadi pembalikan, atau ketika dua candlestick berupa bearish alat visualisasi yang sama. 

Ini disebabkan oleh pola formasi awan gelap yang terjadi ketika serangkaian candlestick bullish terbentuk, diikuti oleh munculnya candlestick bearish yang merupakan sinyal awal dari potensi pembalikan arah tren.

Antara pembukaan alat visualisasi kedua dan penutupan alat visualisasi pertama, terdapat suatu kesenjangan yang terbentuk. Untuk memenuhi syarat, harga pembukaan (Open) dari alat visualisasi kedua harus di atas harga penutupan (Close) dari alat visualisasi pertama.

Apabila tinggi penutupan alat visualisasi kedua tidak sebesar setengah dari badan alat visualisasi pertama, maka kedua candle tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pola penutupan awan yang gelap. 

Anda juga bisa memanfaatkan indikator yang berpotensi meningkatkan tingkat akurasi model ini, seperti menggunakan indikator untuk menilai kinerja momentum. 

Dengan memanfaatkan sinyal MACD, Anda dapat menentukan apakah tren akan berlanjut atau segera berakhir. Anda juga bisa memanfaatkan RSI sebagai konfirmasi saat terjadi overbought dan oversold dalam pergerakan harga.

Biasanya angka yang digunakan pada indikator RSI adalah se Andar 30 untuk kondisi oversold dan 70 untuk kondisi overbought. 

Jika harga yang ditunjukkan oleh indikator RSI mencapai level jenuh beli, kemungkinan akan muncul alat visualisasi dengan Pola dark cloud cover, sehingga sebaiknya bersiaplah untuk melakukan penjualan.

Demikian pembahasan tentang pola candlestick dark cloud cover yang dapat menambah wawasan Anda dan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan keputusan trading. 

Diharapkan untuk diingat bahwa tidak ada metode yang dapat menjamin tingkat akurasi sebesar 100%. Namun, Anda masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan potensi Anda dengan usaha yang sungguhsungguh. Semoga tetap bersemangat.

Cara Trading dengan Pola Dark Cloud Cover

Agar lebih memahami dalam pola candlestick Dark cloud cover, pastikan formasi candlestick yang ditemui memenuhi syarat sebagai berikut. Pola dark cloud cover terdiri dari alat visualisasi bullish diikuti candle bearish, Jangan dibalik atau disertakan dua lilin dengan jenis yang sama.

Pembukaan alat visualisasi kedua harus lebih tinggi dari penutupan candle pertama agar terdapat gap antara pembukaan candle kedua dan penutupan candle pertama.

1. Pastikan pasar dalam keadaan tren

 Sebelum menggunakan template dark cloud cover, Anda perlu memastikan pasar dalam keadaan tren. Artinya harga bergerak ke satu arah pada waktu tertentu. 

Hal ini dapat diamati dengan adanya tren yang jelas, sering kali ditunjukkan dengan serangkaian puncak yang lebih tinggi (puncak menaik) dalam tren naik. 

Anda bisa memastikan tren ini dengan melihat grafik pada timeframe yang lebih panjang, seperti H4 atau Daily, untuk melihat pergerakan harga lebih jelas.

2. Analisis Tren dengan Indikator Teknis

Untuk membantu Anda mengidentifikasi tren, Anda dapat menambahkan indikator teknis seperti moving average atau Bollinger Bands ke grafik Anda.

Jika tren sedang naik, posisi alat visualisasi akan cenderung berada di atas moving average. Sebaliknya jika trend sedang turun maka posisi candle akan berada di bawah moving average. 

Perhatikan apakah harga selalu berada di satu sisi moving average untuk mengkonfirmasi tren. Upper maupun lower band dari Bollinger Bands dapat memberikan indikasi keadaan tren. Dalam tren naik, harga cenderung bergerak di atas pita tengah dan terkadang mencapai pita atas. 

Sebaliknya, dalam tren turun, harga cenderung bertahan di bawah garis tengah dan terkadang mencapai garis bawah. Dengan mengamati kondisi tren ini, Anda bisa lebih percaya diri dalam mengidentifikasi potensi pola tutupan awan gelap dan membuat keputusan perdagangan yang lebih baik. 

Ingatlah bahwa menggunakan indikator teknis adalah sebuah alat dan Anda harus selalu mengkonfirmasi sinyal dengan analisis tambahan sebelum memasuki perdagangan.

3. Hanya melakukan entri data jika telah diberikan konfirmasi

Dalam hal ini, Anda dapat menunggu hingga alat visualisasi muncul setelah dark cloud cover menutup sepenuhnya. Perhatikan juga perubahan penempatan candlestick terkait indikator Moving Averages dan Bollinger Bands untuk konfirmasi lebih lanjut. 

Jika setelah dark cloud cover muncul candle bearish dan posisi harga berada di bawah moving average atau middle band hingga masuk ke lower band, maka Anda bisa melakukan order jual.

4. Ingatlah untuk selalu memperhatikan level Stop Loss dan Take Profit yang telah ditetapkan.

Hal ini sangat berguna untuk menghindari risiko di luar ekspektasi Anda. Level Stop Loss dan Take Profit dapat ditentukan berdasarkan rasio risk/reward yang telah Anda rencanakan dalam sistem trading Anda.

Candle kedua menutup setidaknya setengah panjang badan candle pertama. Jika level penutupan candle kedua tidak sama dengan separuh badan candle pertama, maka itu bukan pola tutupan awan gelap.

Walaupun secara umum kemunculan pola dark cloud cover memberikan sinyal masuk jual, namun pada kenyataannya Anda harus memperhatikan beberapa poin penting. 

Oleh karena itu untuk mempelajari berbagai langkah yang ada maka perlu bergabung dengan Didimax sebagai perusahaan broker terbaik yang sudah sangat professional.

Jadi dengan belajar dan memahami terkait berbagai pola dark cloud cover yang belum banyak diketahui oleh banyak orang tentu akan membantu untuk star lebih awal.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama