Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Perbedaan Hard dan Soft Currency dalam Trading Forex

Perbedaan Hard dan Soft Currency dalam Trading Forex

by Didimax Team

Sebelum mulai trading forex, setiap trader harus memahami apa itu hard dan soft currency. Dua istilah ini memiliki pengaruh besar dalam kesuksesan Anda saat melakukan trading sehingga harus bisa membedakannya dengan benar.
 
Trading forex merupakan transaksi jual beli valuta asing yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Dalam transaksi ini, trader akan melakukan jual beli mata uang asing seperti dolar, poundsterling, yen dan masih banyak lagi.
 
Dalam trading forex, ada istilah hard currency dan soft currency yang mengacu pada jenis mata uang. Untuk mengetahui perbedaan kedua istilah tersebut, akan kita bahas dengan lengkap di bawah ini. 
 

Pengertian Hard Currency dan Soft Currency

 
Berikut perbedaan antara soft dan hard currency yang perlu Anda ketahui. Di antaranya adalah sebagai berikut ini: 
 
1. Hard Currency
 
Dalam trading forex, hard currency merupakan istilah untuk mata uang asing yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung di dalam transaksi ekonomi dan perdagangan internasional. 
 
Mata uang yang termasuk dalam hard currency biasanya memiliki nilai yang kuat dan cukup stabil. Mata uang hard currency juga sering mengalami apresiasi atau kenaikan nilai signifikan jika dibandingkan dengan mata uang lainnya. 
 
Secara umum, mata uang yang termasuk dalam hard currency biasanya berasal dari negara-negara industri maju seperti Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang, Poundsterling Inggris, Euro Eropa dan lain sebagainya. Kriteria mata uang hard currency adalah sebagai berikut :
 
Dikeluarkan oleh negara yang stabil baik dari segi ekonomi maupun politik
 
Diterima secara luas di seluruh dunia sebagai alat pembayaran yang sah untuk barang dan jasa bahkan lebih diminati dibandingkan dengan mata uang domestic negara tersebut
 
Mata uang hard currency kerap mengalami kenaikan yang disebut apresiasi 
 
Jenis mata uang hard currency yang paling sering diperdagangkan adalah USD, Euro, Yen, Poundsterling, French, CAD dan AUD
 
Dollar AS menjadi mata uang hard currency yang paling menonjol karena menjadi cadangan devisa dunia sehingga tidak heran jika banyak transaksi internasional dilakukan dalam dollar AS.
 
Lebih dipercaya oleh kalangan investor maupun profesional karena cenderung stabil dan tidak rentan terhadap apresiasi maupun depresiasi
 
2. Soft Currency
 
Soft Currency adalah mata uang asing yang nilainya dianggap lemah sehingga jarang dipakai sebagai alat pembayaran dalam transaksi internasional. Hal ini dikarenakan nilainya yang cenderung tidak stabil dan kerap mengalami penurunan atau kenaikan nilai jika dibandingkan dengan mata uang lain. 
 
Mata uang soft currency biasanya berasal dari negara-negara yang sedang berkembang seperti Rupiah Indonesia, Peso Argentina, Bath Thailand dan lain sebagainya. Nilai mata uang yang tidak stabil membuat soft currency cenderung dihindari oleh investor. Soft currency memiliki kriteria sebagai berikut :
 
Mata uang dengan nilai yang tidak stabil sehingga jarang digunakan sebagai alat transaksi dalam pembayaran internasional.
 
Banyak dihindari oleh pedagang valuta asing karena nilainya yang tidak stabil dan cenderung sering menurun
 
Mata uang negara berkembang rata-rata masuk dalam kategori soft currency karena pemerintah menetapkan nilai tukar tinggi yang tidak realistic kemudian mematok mata uang tersebut ke mata uang seperti dolar AS
 
Memiliki likuiditas yang lemah karena pergerakan nilainya tidak stabil
 
Soft currency tidak mungkin menjadi cadangan devisa oleh bank sentral seperti dollar AS, Yen, dan Euro
 

Perbedaan Hard dan Soft Currency

 
Secara umum, hard currency dan soft currency merupakan dua jenis mata uang yang memiliki karakteristik sangat bertolak belakang. Hard currency memiliki nilai stabil sehingga menjadi primadona sebagai alat transaksi internasional. 
 
Sedangkan soft currency adalah kebalikannya. Di bawah ini perbedaan hard currency dan soft currency yang perlu Anda ketahui :
 
1. Penerbit
 
Hard currency adalah mata uang yang diterbitkan oleh negara-negara maju dengan pendapatan tinggi dan ekonomi yang stabil. Sedangkan soft currency adalah mata uang yang diterbitkan oleh negara-negara berkembang yang ekonomi dan stabilitas politiknya masih dalam proses pengembangan. 
 
2. Likuiditas
 
Perbedaan hard dan soft currency yang selanjutnya terletak pada likuiditasnya. Hard currency cenderung lebih likuid dibandingkan dengan soft currency. Hal ini karena permintaan hard currency relatif lebih besar dibandingkan dengan soft currency. 
 
Contohnya, Anda bisa saja membayar barang impor menggunakan dollar Amerika Serikat, tapi tentunya tidak bisa membayar barang impor tersebut menggunakan rupiah. 
 
Dalam trading forex, semakin tinggi likuiditas sebuah aset di pasar keuangan, maka semakin mudah juga aset tersebut dicairkan. Jika Anda ingin menjual asset, maka akan lebih mudah terjual jika dibandingkan dengan aset yang kurang likuid. 
 
3. Stabilitas dan keuntungan
 
Perbedaan hard dan soft currency lainnya terletak pada stabilitas dan keuntungannya. Hard currency menawarkan stabilitas nilai dan keuntungan yang tinggi. Hal ini karena harga aset tersebut di pasar forex tidak mudah berubah meski ada perubahan kondisi ekonomi internasional. 
 
Berbeda dengan soft currency. Mata uang jenis ini kurang likuid, namun kenaikan atau penurunan nilai aset ini bisa lebih tajam dibandingkan dengan hard currency jika negara-negara penerbit mata uang ini tidak jarang menawarkan suku bunga yang lebih tinggi. 
 
4. Tingkat risiko
 
Tingkat risiko antara hard dan soft currency juga berbeda. Risiko berinvestasi pada hard currency relatif lebih kecil dibandingkan dengan berinvestasi pada soft currency karena hard currency diterbitkan oleh negara terkemuka, digunakan oleh lebih banyak orang dan nilainya stabil.
 

Karakteristik Hard Currency

 
Dalam dunia trading forex, hard currency lebih diminati karena lebih aman dan menawarkan keuntungan lebih besar. Maka dari itu, trader perlu memahami lebih dalam tentang hard currency agar bisa membedakan hard dan soft currency serta tidak salah memilih pasangan mata uang ketika trading. Berikut ini karakteristik hard currency yang perlu Anda ketahui :
 
1. Stabilitas dan konsistensi nilai
 
Hard currency dikenal sebagai mata yang yang memiliki stabilitas dan konsistensi nilai. Hal ini karena hard currency dikeluarkan oleh negara-negara dengan ekonomi yang kuat, tingkat inflasi yang rendah, dan sistem politik yang stabil sehingga cenderung mampu mempertahankan daya beli dari waktu ke waktu.
 
2. Penerimaan dan sirkulasi yang luas
 
Perbedaan hard dan soft currency yang juga jadi karakteristik hard currency adalah mata uang ini diterima secara luas dan diedarkan di seluruh dunia. Mata uang hard currency digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan dan investasi internasional, dan sering disimpan sebagai cadangan oleh bank sentral.
 
3. Konvertibilitas mudah 
 
Hard currency mudah dikonversi ke mata uang lain, dan digunakan sebagai patokan nilai tukar di pasar valuta asing. Hal ini karena hard currency sangat likuid dan diminati oleh investor serta trader.
 
4. Intervensi atau kontrol pemerintah yang terbatas
 
Hard currency biasanya dikeluarkan oleh negara-negara dengan bank sentral independen, yang membantu melindungi mereka dari campur tangan atau manipulasi politik. Kelebihan ini memberi investor dan trader kepercayaan yang lebih besar pada stabilitas dan keandalan mata uang tersebut.
 
Seorang trader harus mampu memilih pasangan mata uang yang tepat jika ingin mendapatkan keuntungan. Maka dari itu, penting sekali memahami hard dan soft currency karena akan memudahkan Anda dalam memilih pasangan mata uang yang berpotensi profit.
 
Baca juga artikel kami mengenai: Cara Menggunakan Indikato MA

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama