Meski sama-sama merupakan instrumen investasi menjanjikan, namun ternyata ada sejumlah perbedaan antara forex syariah vs konvensional. Salah satu perbedaan paling mendasar, bisa dilihat dari segi kebijakan dan aturan di dalamnya.
Pada forex syariah, biasanya memiliki aturan dan kebijakan tersendiri dibandingkan jenis konvensional. Apabila berencana melakukan trading, ada baiknya bagi Anda untuk memahami sejumlah perbedaan di antara kedua jenis forex tersebut.
Apa Saja Perbedaan Penting Antara Forex Syariah Vs Konvensional?
Zaman sekarang, forex menjadi salah satu jenis bisnis yang cukup menarik dan banyak diminati oleh kalangan masyarakat. Ini dikarenakan, bisnis tersebut memberikan peluang keuntungan menjanjikan dan jumlah perdagangan harian tinggi.
Dalam perkembangannya, saat ini orang-orang dapat menemukan berbagai jenis trading forex sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Seperti misalnya, yaitu forex jenis syariah maupun konvensional yang sama-sama memberikan keuntungan bagi pengguna.
Kendati demikian, Anda perlu memahami bahwa di antara forex syariah vs konvensional ternyata memiliki sejumlah perbedaan signifikan. Jadi sebelum Anda memutuskan untuk memulai trading tersebut, sebaiknya kenali dulu sejumlah perbedaannya.
Diketahui, forex ini merupakan salah satu kegiatan trading yang proses pengelolaan dan pelaksanaan transaksinya mengacu pada hukum-hukum Islam. Sehingga dalam pelaksanaannya, tidak boleh ada hal yang bertentangan dengan hukum Islam.
Selain itu, Anda juga dapat memahami sejumlah perbedaan forex syariah vs konvensional dari berbagai hal. Adapun mengenai beberapa hal yang menjadi pembeda tersebut, bisa Anda lihat pada penjelasan berikut ini.
1. Pengertian Forex Syariah dan Konvensional
Salah satu perbedaan paling mendasar yang bisa Anda ketahui antara tipe syariat dan konvensional, bisa dilihat dari segi pengertiannya. Tentu saja, untuk jenis tersebut memiliki perbedaan mendasar dibandingkan jenis konvensional.
Diketahui, khusus untuk jenis forex konvensional, umumnya dikenal sebagai kegiatan investasi dengan melibatkan bunga di setiap transaksinya. Adanya bunga yang dikenakan ini, tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi setiap trader.
Berbeda dengan tipe sebelumnya, yang mana kegiatan investasi dilakukan dengan menerapkan hukum-hukum Islam di dalamnya. Dalam kegiatan investasi ini, biasanya tidak diperbolehkan mengandung unsur bunga, manipulatif, multi-transaksi dan hal-hal lain.
Dari perbedaan pengertian antara forex syariah vs konvensional, tentunya Anda paham akan kegiatan investasi tersebut. Sehingga, nantinya Anda dapat memilih instrumen investasi yang sesuai kebutuhan dan pastinya memberikan keuntungan menjanjikan.
2. Persyaratan Trading Forex yang Dilakukan
Tidak hanya dari segi pengertian, Anda juga dapat melihat perbedaan forex syariah vs konvensional dari segi persyaratan di dalamnya. Khusus konvensional, umumnya memiliki persyaratan yang lebih mudah dipenuhi bagi trader.
Namun, bukan berarti untuk tipe syariah menawarkan persyaratan rumit bagi para trader. Sebab, pada kegiatan investasi trading yang sesuai dengan hukum Islam ini, biasanya memiliki sejumlah persyaratan tertentu.
Bahkan, persyaratan tersebut juga sudah diatur sedemikian rupa melalui fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia). Dimana, hal ini berkaitan erat dengan transaksi jual beli mata uang atau disebut sebagai Al-Sharf.
Untuk Anda yang ingin ikut trading ini, maka perlu mengetahui beberapa persyaratan tertentu terlebih dahulu. Adapun persyaratan dalam kegiatan trading sesuai hukum Islam ini, antara lain sebagai berikut.
- Tidak ada unsur spekulatif / untung-untungan.
- Memiliki kebutuhan untuk dijadikan sebagai simpanan atau berjaga-jaga di waktu tertentu.
- Apabila transaksi dilakukan dengan jenis sama, maka keduanya harus memiliki nilai sebanding dan dilaksanakan secara tunai.
- Jika mata uang berlainan jenis, penukarannya perlu menggunakan kurs yang berlaku ketika transaksi sedang berlangsung dan secara tunai.
3. Penggunaan Biaya Transaksi dan Overnight
Anda dapat mengenali hal yang membedakan antara forex syariah vs konvensional, dari biaya transaksi dan overnight. Biasanya, untuk sistem trading di dalamnya tidak menekankan penggunaan biaya transaksi dan tagihan tambahan.
Pada dasarnya, hal-hal yang berkaitan dengan biaya transaksi maupun overnight tersebut memang tidak diperlukan dalam kegiatan trading. Ini wajar, dikarenakan sistem kerjanya sendiri sudah diatur sedemikian rupa sesuai hukum Islam.
Ketika seseorang akan melakukan kegiatan trading hukum Islam, broker tidak akan membebankan biaya di dalamnya. Baik itu berupa biaya transaksi dan juga overnight kepada para trader yang melakukan kegiatan trading.
Hal ini jauh berbeda dengan forex konvensional / biasa, yang biasanya membebankan pengguna membayar sejumlah tagihan tambahan tertentu. Yakni mulai dari biaya sebelum atau sesudah dilakukan transaksi ke depannya nanti.
4. Pemakaian Bunga Tambahan (Swap Free)
Sebagai informasi, bahwa dalam dunia forex biasanya terdapat istilah yaitu berupa swap / bunga menginap. Swap ini, berlaku jika trader menyimpan posisi menginap dan melewati batas waktu yang ditentukan broker.
Biasanya, penentuan swap ini dilakukan oleh pihak broker sesuai dengan pembelian buy / sell. Dalam hal ini, swap umumnya berlaku pada semua pasangan mata uang yang nantinya akan ditransaksikan trader.
Berkaitan dengan hal tersebut, forex syariah vs konvensional memiliki perbedaan dari segi bunga tambahan. Dimana untuk jenis syariah, biasanya membebaskan adanya penggunaan bunga tambahan bagi pengguna saat kegiatan trading dilakukan.
Sebab meski dalam hukum dan undang-undang bisnis forex telah dilegalkan, tetap saja tidak menerapkan bunga tambahan. Sehingga, jenis forex satu ini biasanya akan menggunakan akun khusus bebas swap.
5. Masalah Analisa Pasar dan Perhitungan Matang yang Dilakukan
Seorang trader, diharuskan untuk mempelajari semua hal yang berkaitan erat dengan instrumen forex. Dalam melakukannya, seseorang dapat mengikuti sejumlah pelatihan, course, membaca buku khusus trading sampai berlatih dengan akun demo.
Dengan mengikuti sejumlah hal tersebut, maka trader akan lebih mudah dalam melakukan analisis secara matang dan akurat. Dan hal inilah, yang juga dikatakan sebagai pembeda antara forex syariah vs konvensional.
Sebab seseorang perlu tahu, bahwa kegiatan trading forex umumnya tidak sekadar hanya melakukan transaksi jual beli saja. Akan tetapi, di dalamnya juga perlu mengetahui cara perhitungan secara tepat dan akurat.
Sebagai contoh dalam melakukan trading forex hukum Islam, seseorang harus menganalisis pasar dan perhitungan matang. Tentu saja, ini dilakukan agar kegiatan trading tersebut sesuai dengan ketentuan dan hukum-hukum syariat Islam.
Baca juga artikel kami mengenai: cara pilih mentor trading forex dengan bijak
6. Perbedaan Lain dari Aturan Hukum Agama
Adapun perbedaan terakhir antara forex syariah vs konvensional, yaitu mengenai aturan hukum agama. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, jenis konvensional umumnya sudah dilegalkan secara resmi oleh hukum negara di Indonesia.
Akan tetapi untuk jenis syariah, biasanya kegiatan trading tersebut tidak hanya dilegalkan oleh hukum negara saja. Namun, pelaksanaan kegiatan trading forex juga sudah sesuai dengan aturan hukum syariat dan agama.
Anda dapat melihat aturan hukum pemberlakukan kegiatan trading tersebut, dari adanya fatwa yang dikeluarkan oleh MUI. Dimana, pihak MUI sudah memberikan fatwa halal akan kegiatan trading syariah yang dilakukan pengguna.
Meski forex jenis konvensional tidak memiliki fatwa halal MUI, Anda tetap bisa melakukan kegiatan tersebut. Sebab MUI memperbolehkannya, asalkan semua transaksi trading dilakukan pada waktu itu dan tidak ada keterlambatan.
Baik forex khusus syariah maupun konvensional, keduanya sama-sama memberikan keuntungan menjanjikan bagi trader. Terlepas dari perbedaan forex syariah vs konvensional, pastikan Anda menggunakan broker terpercaya Didimax demi menunjang kenyamanan trading.