Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengenal Indikator Trading Forex Paling Akurat, Trader Wajib Tahu

Mengenal Indikator Trading Forex Paling Akurat, Trader Wajib Tahu

by Didimax Team

Trader sejati wajib mengetahui berbagai indikator trading forex yang paling akurat. Dengan memilih indicator yang tepat, maka akan lebih mudah untuk melakukan analisa sehingga peluang profit juga akan lebih besar.
 
Indikator dalam trading forex digunakan untuk melihat pergerakan harga. Biasanya setiap trader memiliki satu atau dua indicator favorit yang akan digunakan ketika transaksi. Dengan memakai indicator yang tepat maka akan lebih mudah untuk memantau pergerakan harga pasar.
 

11 Indikator Trading Forex Paling Akurat

 
Ada banyak jenis indicator yang biasa digunakan trader saat melakukan trader. Beberapa di antaranya seperti berikut ini :
 
1. Indikator Moving Average (MA)
 
Moving Average (MA) adalah salah satu indikator forex yang paling sederhana dan populer. Indikator ini menghitung rata-rata harga dalam periode waktu tertentu. Dengan menggunakan MA Anda dapat melihat arah pergerakan harga secara lebih jelas. 
 
Misalnya, jika harga berada di atas MA, itu dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi beli, sedangkan jika harga berada di bawah MA, itu dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi jual.
 
2. Indikator Relative Strength Index (RSI)
 
Indikator RSI merupakan jenis indikator trading forex yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan suatu tren harga. Indikator ini bisa membantu Anda mengidentifikasi kondisi pasar yang overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). 
 
Indikator RSI memiliki skala dari 0 hingga 100, di mana nilai di atas 70 menunjukkan kondisi overbought, sementara nilai di bawah 30 menunjukkan kondisi oversold.
 
Contoh, jika RSI menunjukkan angka di atas 70, itu mungkin menunjukkan bahwa pasangan mata uang telah terlalu banyak dibeli dan mungkin akan mengalami koreksi harga. Sebaliknya, jika RSI menunjukkan angka di bawah 30, maka menunjukkan bahwa pasangan mata uang telah terlalu banyak dijual dan mungkin akan mengalami kenaikan harga. Dengan memahami kondisi pasar ini, Anda dapat mengambil keputusan trading yang lebih cerdas.
 
3. Indikator Bollinger Bands
 
Indikator Bollinger Bands adalah alat yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Indikator trading forex ini terdiri dari tiga garis, yaitu garis tengah (simple moving average), dan dua garis di atas dan di bawah garis tengah yang mengukur deviasi standar dari harga.
 
Saat  volatilitas rendah, maka indicator ini akan menyempit. Sedangkan saat volatilitas tinggi, Bollinger Bands akan melebar. Anda juga dapat melihat apakah pasar sedang dalam kondisi jenuh atau tidak dengan melihat harga yang mendekati garis atas atau garis bawah. 
 
Contoh, jika harga mendekati garis atas, itu mungkin menjadi sinyal untuk membuka posisi jual, sedangkan jika harga mendekati garis bawah, itu mungkin menjadi sinyal untuk membuka posisi beli.
 
4. Indikator MACD
 
Moving Average Convergence Divergence (MACD) merupakan alat yang membantu kamu mengidentifikasi perubahan tren dan momen pembalikan harga. Indikator ini terdiri dari dua garis, yaitu garis MACD dan garis sinyal.
 
Saat garis pada indicator MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas, itu merupakan sinyal untuk membuka posisi beli. Sedangkan jika garis MACD memotong garis sinyal dari atas ke bawah, itu merupakan sinyal untuk membuka posisi jual. 
 
Dengan menggunakan indikator ini, Anda dapat mengidentifikasi tren yang sedang berlangsung dan mengambil keputusan trading yang lebih tepat waktu.
 
5. Indikator Stochastic Oscillator
 
Stochastic Oscillator merupakan alat atau indikator trading forex yang bisa membantu Anda mengidentifikasi kondisi pasar overbought dan oversold. Indikator ini berguna untuk mengukur posisi harga terkini relatif terhadap kisaran harga dalam periode waktu tertentu.
 
Saat garis Stochastic memasuki wilayah overbought (di atas 80), artinya pasar telah terlalu banyak dibeli dan mungkin akan mengalami koreksi harga. Sebaliknya, jika garis Stochastic memasuki wilayah oversold (di bawah 20), artinya pasar telah terlalu banyak dijual dan mungkin akan mengalami kenaikan harga. 
 
6. Indikator Parabolic SAR
 
Parabolic SAR (Stop and Reverse) merupakan indikator trading forex yang berguna untuk mengidentifikasi tren pasar dan titik pembalikan harga. Indikator ini menampilkan serangkaian titik di atas atau di bawah harga yang mengindikasikan arah tren saat ini.
 
Jika titik-titik Parabolic SAR berada di bawah harga, artinya tren naik. Sedangkan jika titik-titiknya berada di atas harga, artinya tren turun. Ketika harga berbalik dan menembus titik-titik Parabolic SAR, itu dapat menjadi sinyal untuk mengubah posisi atau keluar dari trading.
 
7. Indikator Ichimoku Kinko Hyo
 
Ichimoku Kinko Hyo adalah indikator trading forex yang menggabungkan beberapa komponen untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang tren, level support dan resistance, serta momentum pasar. 
 
Indikator Ichimoku Kinko Hyo terdiri dari lima komponen utama, yaitu Kumo (awan), Tenkan-sen (garis merah), Kijun-sen (garis biru), Chikou Span (garis hijau), dan Senkou Span A dan B (garis kuning).
 
Dengan menggunakan Ichimoku Kinko Hyo, Anda dapat melihat tren pasar secara visual melalui awan Kumo. Jika harga berada di atas awan, itu menunjukkan tren naik, sedangkan jika harga berada di bawah awan, itu menunjukkan tren turun. 
 
8. Indikator Average True Range (ATR)
 
Average True Range (ATR) adalah indikator trading foex yang berguna untuk membantu dalam mengukur volatilitas pasar. Indikator ini menampilkan jarak rata-rata antara harga tertinggi dan harga terendah dalam periode waktu tertentu. Semakin tinggi nilai ATR, semakin besar volatilitas pasar.
 
Indikator ini bisa membantu Anda untuk ukuran stop loss yang sesuai dengan volatilitas pasar. Misalnya, jika ATR menunjukkan nilai yang tinggi, artinya pasar sedang sangat volatil, dan Anda mungkin perlu menggunakan stop loss yang lebih lebar untuk memberikan ruang bagi pergerakan harga yang lebih besar.
 
9. Indikator Average Directional Index (ADX)
 
Indikator Average Directional Index (ADX) biasa digunakan untuk mengukur kekuatan tren pasar. Indikator trading forex ini akan menunjukkan apakah pasar sedang dalam keadaan tren yang kuat atau sedang dalam kondisi sideway. 
 
Jika nilai ADX tinggi, itu menunjukkan tren yang kuat sedang berlangsung, dan ini bisa menjadi waktu yang baik untuk mengikuti tren. Namun, jika nilai ADX rendah, artinya kondisi pasar yang sedang bergerak dalam kisaran harga yang sempit, dan ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar.
 
10. Indikator Fibonacci Retracement
 
Indikator Fibonacci Retracement merupakan indikator trading forex yang berguna untuk membantu dalam mengidentifikasi level-level support dan resistance potensial dalam pergerakan harga. 
 
Dengan menggunakan indikator ini, Anda dapat mengidentifikasi level-level kunci di mana harga mungkin mengalami pembalikan atau melanjutkan trennya. Level-level retracement Fibonacci yang umum digunakan adalah 38.2%, 50%, dan 61.8%. 
 
11. Indikator Volume
 
Indikator Volume merupakan indikator trading forex yang berguna untuk membantu dalam menganalisis volume perdagangan yang terjadi di pasar forex. Volume dapat memberikan informasi tentang partisipasi pasar dan kekuatan tren yang sedang berlangsung.
 
Contoh, jika volume perdagangan tinggi ketika harga mengalami peningkatan signifikan, itu bisa menjadi indikasi bahwa tren tersebut kuat dan berkelanjutan. Namun, jika volume rendah saat harga mengalami pergerakan besar, artinya partisipasi pasar kurang dan bisa menjadi sinyal hati-hati.
 
Dalam trading forex, memilih indikator yang tepat sangat berguna untuk membantu memantau pergerakan harga. Maka dari itu, pastikan Anda memahami berbagai indikator trading forex dan memilih yang terbaik untuk digunakan.
 
Baca juga artikel kami mengenai: Perbedaan Hard dan Soft Currency
 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama