Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengenal Balance of Trade dan Pengaruhnya terhadap Forex

Mengenal Balance of Trade dan Pengaruhnya terhadap Forex

by Didimax Team

Balance of Trade atau neraca perdagangan merupakan salah satu high news impact dalam dunia ekonomi. Para trader forex juga harus memiliki kesadaran serta pemahaman 
tinggi mengenai hal ini karena memang neraca ini bisa mempengaruhi nilai mata uang.
 
Pengaruh tersebut terjadi karena neraca perdagangan memberikan pengaruh langsung terhadap nilai tukar mata uang suatu negara terhadap negara partner dagangnya. 
Meskipun masih memberikan pengaruh, tetapi memang sudah tidak sebesar dulu.
 

Mengenal Balance of Trade

 
Bisa juga disebut sebagai trade balance, neraca perdagangan ini mengacu pada perbedaan antara nilai impor dan ekspor suatu negara. Perbedaan tersebut terjadi dalam 
periode waktu tertentu seperti biasanya dalam jangka 1 tahun. 
 
Di dalam analisis ekonomi, neraca perdagangan merupakan salah satu indikator penting dalam melihat keseimbangan perdagangan. Yaitu keseimbangan perdagangan antara 
suatu negara dengan negara yang menjadi mitra dagangnya.
 
Indikator ini juga memberikan gambaran mengenai apakah suatu negara mempunyai defisit atau surplus dalam perdagangan international. Perhitungan Balance of Trade 
sendiri adalah dengan mengurangi nilai impor dari nilai ekspor.
 
Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai ekspor lebih besar, maka negara tersebut memiliki trade balance positif. Tetapi apabila sebaliknya, jika nilai impor yang 
lebih besar maka negara tersebut sedang berada pada defisit perdagangan.
 
Agar Anda bisa memahaminya lebih jelas, maka bisa membayangkan contoh sederhana. Misal Negara X memiliki total ekspor mencapai 100 miliar dolar dan impor 80 miliar 
dolar. Untuk menghitung neraca perdagangannya hanya perlu dikurang saja.
 
Yaitu nilai impor dikurangi nilai ekspor sehingga hasilnya menjadi 20 miliar dolar. Dengan begitu, Negara X memiliki neraca perdagangan positif sebesar 20 miliar 
dolar. Tetapi berbeda halnya jika angka keduanya dibalik.
 
Misal Negara Y memiliki nilai impor 50 miliar dolar dan nilai ekspor 80 miliar dolar. Maka hasil perhitungannya akan menjadi -30 miliar dolar. Jika seperti ini maka 
Negara X sedang dalam keadaan defisit perdagangannya.
 

Jenis-jenis Balance of Trade

 
Perlu Anda ketahui bahwa indikator satu ini juga terbagi ke dalam beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis yang sebaiknya Anda ketahui:
 
1. Surplus
 
Jenis surplus terjadi apabila nilai transaksi ekspor lebih besar dari nilai impornya seperti contoh Negara X. Kondisi surplus ini akan memberikan keuntungan kepada 
negara karena memperoleh pendapatan yang lebih besar.
 
Oleh karena itu, penting bagi suatu negara menjaga nilai-nilai tersebut demi keuntungan negara itu sendiri. Karena dengan begitu, kondisi ekonomi di negara tersebut 
juga bisa menjadi lebih baik.
 
2. Defisit
 
Jenis Balance of Trade selanjutnya adalah defisit seperti yang terjadi pada contoh Negara Y. Kondisi defisit adalah kebalikan dari kondisi surplus karena nilai impor 
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekspornya.
 
Pada sejumlah negara, terutama yang masih berkembang, kondisi defisit sangat tidak menguntungkan. Hal tersebut karena biaya yang perlu dikeluarkan untuk keperluan 
impor lebih tinggi daripada pendapatannya dari ekspor.
 
3. Seimbang 
 
Adapun jenis ketiga berada di tengah-tengah antara surplus dan defisit, sehingga disebut seimbang. Kondisi ini terjadi tentunya saat nilai ekspor maupun impor berada 
sejajar sehingga negara tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
 
Kelebihan Balance of Trade 
 
Indikator dalam perekonomian ini juga memiliki kelebihan bagi suatu negara. Adapun beberapa kelebihannya adalah sebagai berikut:
 
1. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Kelebihan pertama adalah dari segi pertumbuhan ekonomi suatu negara yang bisa terbantu dengan indikator ini. Hal tersebut karena kondisi surplus sendiri berhasil 
meningkatkan ekspor serta menghasilkan pendapatan lebih tinggi dari perdagangan internasional.
 
4. Meningkatkan Keseimbangan Devisa
 
Ketika kondisinya adalah surplus maka cadangan devisa suatu negara juga bisa meningkat akibatnya. Cadangan devisa sendiri memiliki peran penting dalam menjaga 
stabilitas mata uang, membiayai investasi pembangunan ekonomi, dan membayar impor.
 
5. Penguatan Mata Uang
 
Balance of Trade yang positif jua bisa memberikan dampak positif terhadap nilai tukar mata uang. Apabila permintaan terhadap mata uang untuk membayar ekspor menjadi 
tinggi, maka hal itu dapat mendorong penguatan nilai tukar mata uangnya.
 
6. Meningkatkan Kemandirian Ekonomi
 
Selain itu, indikator ini juga dapat menunjukkan bahwa suatu negara kuat dalam sektor ekonominya. Dan tentunya juga mampu memproduksi barang dan jasa untuk kebutuhan 
internal sehingga kemandirian ekonomi juga ikut meningkat.
 

Risiko Balance of Trade

 
Indikator ini memang memiliki banyak kelebihan untuk sektor ekonomi seperti pada penjelasan di atas. Tapi ternyata terdapat juga risiko yang perlu Anda ketahui 
seperti:
 
1. Risiko Ketergantungan
 
Ketergantungan tinggi terhadap impor dapat terlihat dari neraca perdagangan yang defisit atau negatif. Ketergantungan tersebut pada dasarnya bisa menyebabkan harga 
menjadi lebih tinggi serta rentan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang.
 
7. Risiko Ketimpangan
 
Risiko berikutnya adalah kemungkinan terjadinya ketimpangan, yaitu saat kondisinya terlalu positif atau terlalu negatif. Hal itu secara tidak langsung mencerminkan 
ketimpangan struktural dalam perekonomian suatu negara. 
 
8. Risiko Proteksionisme
 
Risiko Balance of Trade selanjutnya disebabkan juga oleh kondisi yang negatif atau defisit karena bisa mendorong untuk mengadopsi kebijakan proteksionisme. Misalnya 
saja seperti tarif atau hambatan lainnya, untuk perlindungan terhadap industri domestik. 
 
Tindakan tersebut bisa menyebabkan atau memicu adanya perang dagang serta membatasi pertumbuhan perdagangan global. Sehingga risiko ini benar-benar perlu dihindari.
 
9. Risiko Terjadinya Ketidakseimbangan Ekonomi
 
Dan risiko terakhir adalah adanya potensi ketidakseimbangan ekonomi. Misalnya saja seperti inflasi tinggi atau penumpukan utang luar negeri. Hal tersebut bisa 
mengganggu stabilitas ekonomi dari suatu negara.
 

Dampak Balance of Trade terhadap Forex

 
Tidak hanya memberikan dampak kepada perekonomian secara luas, trade balance juga memberikan dampak spesifik kepada forex. Dampak yang ditimbulkan akan berbeda 
tergantung dari kondisi neracanya itu sendiri, yaitu seperti:
 
1. Efek Surplus terhadap Forex
 
Ketika neracanya dalam kondisi surplus, maka hal itu menandakan kondisi perekonomian relatif lebih kuat dari partner dagangnya. Kondisi surplus menunjukkan bahwa hasil 
penjualan produk lebih besar dari total pembelian dari negara lain.
 
Jika sudah seperti ini, maka nilai tukar mata uang cenderung akan menjadi lebih kuat dari partner dagangnya. Dan dalam jangka panjang, kurs tersebut akan semakin 
menguat jika mereka bisa mempertahankan kondisi surplus ini.
 
2. Efek Defisit terhadap Forex
 
Berbeda dengan surplus, defisit justru membuat mata uang dalam negeri cenderung melemah. Pelemahan kurs itu bisa mengakibatkan harga produk impor menjadi lebih mahal 
dari produk ekspor.
 
Tetapi, terdapat titik krusial di sana jika pemerintah bisa memanfaatkannya dengan baik. Jika terjadi demikian, maka hal itu bisa menjadi momen untuk mengurangi 
ketergantungan terhadap produk luar negeri.
 
Tetapi berbeda halnya jika pemerintah tidak mengambil peluang tersebut karena jika demikian, kondisi perekonomian bisa jadi babak belur. Neraca perdagangannya sendiri 
juga akan terus menerus mengalami defisit cadangan devisa ikut terkuras.
 
Melalui pembahasan mengani Balance of Trade di atas, Anda bisa mengetahui bagaimana pentingnya indikator satu ini. Tidak hanya bagi dunia forex saja melainkan untuk 
sektor ekonomi itu sendiri dalam skala besar.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama