Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Kenali Indikator Teknikal Forex, Wajib Buat Pemula

Kenali Indikator Teknikal Forex, Wajib Buat Pemula

by Didimax Team

Sebagai seorang pemula yang akan terjun ke dunia forex, maka wajib untuk mengenal apa saja indikator teknikal forex sebelum mulai menganalisisnya. Beberapa indikator tersebut memang sangat penting keberadaannya untuk melakukan prediksi pasar.
 
Di dalam dunia forex, seorang trader tidak bisa asal menebak ke mana arah naik dan turunnya harga mata uang tanpa melibatkan data-data penting. Dibutuhkan analisis yang akan akurat agar nantinya prediksi para trader bisa tepat sasaran.
 
Data-data yang perlu diambil untuk proses analisis terbilang cukup banyak dan semuanya akan digunakan untuk melihat bagaimana perkembangan pasar saat ini. Sedangkan proses tersebut bisa berlangsung sangat cepat, sehingga menuntut para trader berpikir cepat.
 
Oleh sebab itu, mengenali indikator teknikal forex menjadi satu hal penting yang tidak bisa Anda hindari salah satunya. Dengan mengenali indikator tersebut akan mempermudah Anda dalam proses pengambilan data penting dan analisis pasar.
 
Sampai sekarang para trader berpengalaman tidak pernah melewatkan beberapa indikator tersebut, sehingga hasilnya selalu tepat sasaran dalam prediksi pasar. Oleh sebab itu, para pemula tidak bisa mengabaikannya begitu saja, meskipun terkesan sepele.
 
Data-data yang didapatkan nantinya akan dikumpulkan dengan mengikuti indikator-indikator apa saja. Setelah itu, barulah proses analisis perkembangan pasar dilakukan, sehingga tinggal keputusan Anda kapan harus mulai ikut berpartisipasi dalam transaksi.
 

Apa Saja Indikator Teknikal Forex?

 
Tentu bagi Anda yang sudah tidak sabar untuk melakukan trading ingin mengetahui apa saja indikator-indikator teknikal tersebut. Ya, untuk bisa memahami beberapa saja jenisnya, bisa Anda simak informasinya sebagai berikut ini.
 
1. Indikator Teknikal Trend Following
 
Salah satu indikator teknikal forex yang perlu pemula pelajar ketika ingin belajar forex yaitu trend following. Indikator ini berhubungan dengan pergerakan asar naik turun, sedangkan proses tersebut berlangsung hanya dalam satu waktu saja.
 
Pada saat terjadinya pergerakan harga di pasar forex, maka dari sanalah terbentuk trend. Meskipun ada kemungkinan memperoleh profit, namun kebanyakan trader memastikan gar masuk ke pasar pada saat dimulainya arah trend utama.
 
Memang sudah terbukti sebelumnya bahwa proses trading yang mengikuti arah trend lebih mudah mendapatkan profit. Sedangka, untuk trend following sendiri yaitu berarti menentukan kapan harus membeli dan kapan harus menjual.
 
Apabila Anda bertanya bagaimana cara mengetahui cara trend itu sedang berlangsung? Maka pelacakan melalui indikator teknikal forex ini menjadi kuncinya. Prosesnya yaitu menggunakan simple moving average.
 
Secara praktiknya, Anda perlu memasang dua indikator dari simple moving average (SMA) tersebut. misalnya memasang indikator pada rentang 50 hari dan 200 hari. Dari sanalah terlihat bagaimana gerak kurva yang sedang mengikuti berlangsungnya trend.
 
2. Indikator Teknikal Trend Confirmation
 
Setelah Anda mengenal indikator teknikal fores sebagai penentu arah trend, maka perlu ketahui juga tentang sampai mana proses tersebut bisa diperoleh. Pada dasarnya, trend following masing rawan terhadap kesalahan penangkapan sinyal.
 
Jadi, sebagai seorang trader perlu juga mempersiapkan indikator tambahan untuk melihat tolak ukur untuk menunjukan apakah SMA sudah benar atau belum. Namun, bukan berarti Anda boleh menganggapnya indikator ini merupakan hasil akhir.
 
Saat ini indikator konfirmasi trend terpopuler adalah moving average convergence divergence (MACD). Pada saat Anda melihat bahwa SMA dan MACD tersebut mengarah pada bullish, maka trader bisa mempersepsikan ke arah buy.
 
Begitu juga sebaliknya, apabila indikator tersebut lebih mengarah ke bearish, maka Anda bisa langsung melakukan sell. Hal itu bisa dilihat dari grafik, sehingga pemula bisa mengamatinya secara jelas dari proses perkembangan trend pasar tersebut.
 
Apabila di kemudian hari, Anda melihat indikator teknikal forex pada kurva MACD yang berpotongan dengan kurva sinyal, maka kemungkinan besar adanya perubahan arah trend. Setelah itu, barulah dikonfirmasi dengan garis histogram OSMA.
 
3. Indikator Overbought dan Oversold
 
Indikator teknikal forex yang tidak kalah penting yaitu indikator Overbought dan Oversold. Sedangkan proses ini ditujukan untuk para trader mencari peluang yang tepat ketika ingin melakukan entry.
 
Apabila, Anda melakukan entry begitu saja, tanpa mempertimbangkan indikator ini, maka tidak akan tahui bagaimana kondisi kekuatan trend yang berlangsung. Hal tersebut berhubungan dengan sinyalnya lebih kuat atau sedang mendekati level jenuh.
 
Ketika terjadi di level jenis, maka akan sangat rawan terjadinya koreksi, sedangkan apabila koreksi terus berlanjut, maka bisa menyebabkan pergerakan harga berbalik. Oleh sebab itu, hal semacam ini harus benar-benar diamati, jangan sampai terjadi risiko besar.
 
Kebanyakan trader berpengalaman biasanya lebih memilih untuk menunggu harga pullback atau kembali mengikuti koreksi arah trend trading forex sebelumnya. Sedangkan, saat terjadinya momentum pada pullback merupakan waktu paling tepat untuk entry.
 
Indikator teknikal forex ini nantinya akan digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat kejenuhan pada saat pasar bergerak. Sedangkan pengukur tingkat kejenuhan menggunakan overbought dan juga oversold. 
 
4. Indikator Teknikal Profit-Taking
 
Setelah melakukan entry, maka Anda juga perlu mengetahui indikator teknikal forex berikutnya yaitu profit taking. Jadi, fungsi dari indikator ini yaitu untuk mengetahui pasar secara akurat, bukan berdasarkan perkiraan saja.
 
Secara praktiknya, Anda juga bisa memanfaatkan RSI untuk indikator exit atau take profit. Sedangkan posisi buy, para trader bisa melakukan exit pada saat RSI sudah memasuki level overbrought. 
 
Begitu juga sebaliknya apabila exit sudah masuk ke level oversold, maka trader bisa langsung memposisikan diri untuk sell. RSI sendiri memang kurang cocok untuk kondisi trending, namun Anda bisa gunakan indikator Bollinger Bands.
 
Ketika ingin memposisikan buy, maka trader bisa melakukan exit pada saat harga pasar sudah menembus Upper Band. Sementara untuk posisi sell, maka trader lakukan exit pada saat ini harga pasar sudah menembus lower band.
 
Demi bisa memperoleh profit secara maksimal, maka Anda perlu menerapkan teknik trailing stor. Terlebih strategi trading profit memang selalu dipengaruhi oleh kondisi spread. Ketika spread membesar, maka trader perlu membayar lebih untuk posisinya.
 
Pentingnya Mempelajari Indikator Teknikal Forex secara Lengkap
 
Ketika sudah berhubungan dengan pasar forex, sebagai seorang trader tentunya wajib untuk mempelajari banyak hal terkait indikator-indikator tersebut. Tanpa mempelajari, maka tidak jauh gambling semata yang tidak bisa ditentukan hasil akhirnya.
 
Oleh sebab itu, ketika belajar forex, jangan sampai melewatkan materi-materi terkait pemahaman terhadap indikator teknikal forex dan bagaimana memanfaatkannya. Semua itu, merupakan kunci keberhasilan Anda untuk bis memperoleh profit.
 
Tidak hanya sebatas teknikal, indikator analisis juga perlu Anda pelajari seperti SMA, MACD, dan lain sebagainya. Semuanya itu akan digunakan pada tempatnya, sehingga proses memprediksi pasar menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
 
Oleh sebab itu, sebagai calon trader, maka para pemula perlu menemukan ruang khusus untuk bisa mempelajari semua itu. Anda bisa belajar secara intens di Didimax karena sudah terpercaya sejak lama dan membuat para pemula akhirnya mahir dalam bidang ini.
 
Seperti yang Anda ketahui bahwa segala sesuatunya untuk memperoleh kesuksesan, maka dibutuhkan pembimbing secara tepat. Dengan begitu, bukan hal mustahil bagi para trader untuk segera mendapatkan keuntungan melalui indikator teknikal forex tersebut.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama