Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Indikator Moving Average untuk Scalping di Trading Forex

Indikator Moving Average untuk Scalping di Trading Forex

by Didimax Team

Banyak orang yang penasaran bagaimana cara memanfaatkan indikator Moving Average untuk scalping. Faktanya, Moving Average atau MA memang menjadi salah satu indikator 
teknikal paling popular dan banyak digunakan oleh para trader.
 
MA dapat membantu trader dalam mengambil keputusan perdagangan di pasar forex atau instrument keuangan lainnya. MA banyak dipergunakan oleh banyak trader, salah 
satunya adalah scalper.
 
Scalper adalah trader yang berfokus untuk melakukan perdagangan cepat. Perdagangan cepat di pasar forex ini hanya open dan close posisi dalam hitungan menit atau 
bahkan detik.
 
Pada perdagangan cepat di market ini, MA menjadi indikator yang sering dijadikan sebagai acuan oleh trader. Jika penasaran bagaimana MA membantu scalper dalam mencari 
cuan dari market forex, simak pembahasan berikut.
 

Mengenal Indikator Moving Average Pada Trading Forex

 
Moving Average merupakan indikator garis di ranah analisa teknikal yang begitu popular. Indikator ini akan menginformasikan harga rata-rata suatu asset di market 
selama periode waktu tertentu.
 
Periode waktu yang bisa diterapkan pada indikator Moving Average untuk scalping bisa bermacam-macam. Anda dapat mengatur periodenya melalui menu pengaturan dari tools 
analisa teknikal ini.
 
Indikator teknikal ini juga terbagi menjadi berbagai macam jenis guna memudahkan trader dalam menganalisa pasar. Mulai dari jenis Simple MA, Weighted MA dan 
Exponential MA.
 
Simple MA atau SMA adalah jenis paling sederhana yakni dengan perhitungan harga rata-rata dalam periode tertentu. Kemudian WMA atau Weighted MA merupakan SMA yang 
perhitungannya diberikan bobot lebih pada harga terbaru.
 
Untuk EMA atau Exponential MA merupakan jenis yang hampir sama dengan WMA yakni memberikan bobot lebih pada harga terbaru. Namun, EMA juga akan mengurangi bobot pada harga lebih lama.
 
MA atau Moving Average berguna sebagai tools untuk menentukan level support maupun level resistance sekaligus mengukur momentum dan konfirmasi tren. Maka dari itu, 
indikator Moving Average untuk scalping sangatlah popular dipergunakan.
 
Guna mengidentifikasi tren, MA dapat menginformasikan tren baik itu uptrend, downtrend maupun sideways. Jika harga berada di atas MA berarti uptrend, di bawah berarti 
downtrend dan jika bergerak di sekitar MA berarti sideways.
 
Anda juga dapat menjadikannya sebagai tools untuk konfirmasi tren. Misalnya ketika harga berada di atas MA terus atau berada di bawahnya secara terus-menerus, berarti 
tren sedang dalam momentum kuat.
 

Penerapan Moving Average untuk Scalping untuk Trading

 
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, MA bisa trader andalkan sebagai acuan scalping di market forex. Strategi yang dapat Anda terapkan pada scalping adalah 
menggunakan 3 Exponential MA (EMA).
 
Anda dapat menggunakan 3 periode EMA yakni EMA 9, EMA 21 dan EMA 55. EMA 9 akan berguna untuk jangka pendek, EMA 21 sebagai indikator jangka menengah dan EMA 55 
sebagai indikator jangka panjang.
 
Dalam penggunaan MA sebagai indikator saat scalping, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, ketika EMA terkecil mulai menjauh dari yang lain, berarti 
menjadi sinyal entry kuat.
 
Kemudian, ketika garis Moving Average untuk scalping saling berjajar satu dengan lainnya, berarti terdapat tren yang sangat kuat. Untuk lebih mudahnya, berikut adalah 
beberapa kondisi yang bisa dijadikan sinyal buy maupun sinyal sell.
 
1. Untuk Buy
 
Jika ingin buy, kalian bisa mencari momentum ketika EMA 9 menyilang atau memotong ke atas EMA 55. Kemudian EMA 9 dan EMA 21 juga berada di atas EMA 55.
 
Perhatikan swing high yang muncul sebelumnya pada chart forex. Konfirmasi beli ketika candlestick saat itu lebih tinggi dibandingkan candlestick swing high sebelumnya.
 
2. Untuk Sell
 
Indikator Moving Average untuk scalping dalam sinyal sell. Untuk sell, Anda bisa memperhatikan EMA 9 yang menyilah di bawah EMA 55. Anda bisa menunggu EMA 9 dan EMA 21 
berada di bawah EMA 55.
 
Konfirmasi sell juga bisa dilihat pada candlestick yang muncul setelah persilangan terjadi. Namun, pastikan posisinya harus berada di bawah swing low dari chart yang 
Anda perdagangankan.
 

Kombinasi Indikator MA untuk Scalping

 
Selain digunakan secara tunggal, Moving Average juga dapat Anda kombinasikan dengan indikator lainnya dalam trading scalping ini. Jadi, Anda dapat menggunakan 
kombinasi antara EMA dan juga Stochastic.
 
Untuk detailnya, Anda bisa menggunakan EMA 200 dan indikator Stochastic pada strategi ini. Sedangkan time frame yang akan digunakan pada strategi scalping kali ini 
adalah 5 menit.
 
Pada intinya, strategi atau teknik scalping itu akan bergantung pada tren dari asset yang diperdagangkan. Jadi bisa diartikan bahwa scalper adalah trading yang 
mengikuti tren atau dikenal juga sebagai trend following.
 
Jadi, pertama tentunya trader harus memilih pair yang memang sedang memiliki tren jelas, bukan sideways. Pada titik inilah indikator Moving Average untuk scalping akan 
trader gunakan yakni melihat tren terkini.
 
Anda dapat menggunakan jenis MA Exponential dengan periode 200 atau EMA 200. Tren dapat diartikan sedang naik apabila harga bergerak di atas EMA 200, sedangkan bearish 
ketika bergerak di bawah garis sinyal.
 
Kemudian, Anda dapat juga mengkombinasikannya dengan indikator Stochastic. Indikatornya akan membantu scalper di pasar forex untuk mengukur tingkat kejenuhan pasar. 
Jadi, Stochastic ini adalah trigger untuk masuk ke perdagangan.
 
Misalnya saja pada scalping, Stochastic menunjukkan kondisi jenuh beli atau overbought, berarti siap-siap terjadi downtrend maka sinyal sell. Sebaliknya, saat kondisi 
oversold, maka siap-siap untuk terjadi reversal atau sinyal beli.
 
Tentunya, setiap strategi akan memiliki kelebihan maupun kelemahannya termasuk indikator Moving Average untuk scalping. Maka dari itu, penting untuk scalper memiliki 
dasar yang kuat dan selalu disiplin kepada trading plan masing-masing.
 

Tips Scalping di Pasar Forex bagi Pemula

 
Bagi Anda yang gemar scalper, indikator Moving Average untuk scalping sangatlah berguna. Indikator ini dapat membantu Anda menentukan tren dari sebuah perdagangan 
sehingga layak untuk masuk atau tidak.
 
Namun selain itu, penting juga untuk memperhatikan beberapa hal ketika Anda masuk ke perdagangan cepat di pasar forex. Berikut adalah beberapa tips untuk scalper 
pemula agar memperoleh hasil optimal.
 
1. Pilih Waktu dengan Tepat
 
Ketika Anda scalping, sebaiknya hindari melakukannya ketika ada berita atau new yang berdampak tinggi pada pair pilihan. Karena itu akan membuat harga bergerjolak 
cepat dan sulit diprediksi.
 
Selain itu, pastikan Anda tahu waktu trading yang tepat. Cari sesi perdagangan yang sesuai ketika banyak trader lain berada di market, ini akan sangat membantu Anda 
mengoptimalkan profit.
 
2. Pemilihan Broker
 
Tips berikutnya yang perlu diperhatikan kalangan trader ialah pemilihan broker. Karena beberapa broker memiliki kebijakan melarang scalping sehingga penting untuk 
memilih broker yang tepat.
 
3. Kecepatan Platform
 
Selain indikator Moving Average untuk scalping, pastikan Anda juga menggunakan platform perdagangan yang cepat. Karena jika tidak, maka eksekusi order bisa terlewat 
dan Anda akan kehilangan momentum.
 
Jika ingin scalping, DIDIMAX adalah broker forex terbaik yang dapat Anda pilih. Anda bisa menggunakan indikator Moving Average untuk scalping dengan platform tercepat 
Bersama DIDIMAX, coba sekarang!

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama