Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menentukan Batas Toleransi Risiko Trading Dalam Forex

Cara Menentukan Batas Toleransi Risiko Trading Dalam Forex

by Didimax Team

Untuk bisa sukses, Anda perlu menentukan batas toleransi risiko trading dalam forex agar nanti tidak berisiko lebih banyak. Ini adalah fokus yang penting untuk para trader karena sama halnya Anda telah menargetkan profit ketika trading nanti.
 
Melakukan trading, sudah pasti Anda harus siap untuk menghadapi adanya risiko. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan meminimalisir kerugian yang lebih banyak dengan berbagai strategi.
 
Salah satu strategi yang bisa diterapkan oleh para trader adalah dengan menerapkan batas toleransi risiko trading. Berikut ini kami akan menjelaskan tentang topik mengenai hal tersebut agar trading forex semakin lancar.
 

Gunakan 4 Trik Menentukan Batas Toleransi Risiko Trading Forex Berikut

 
Siapa yang tidak ingin profit ketika melakukan trading? Setiap trader yang telah mengeluarkan modal untuk trading, tujuannya sudah pasti menginginkan keuntungan. Namun, untuk memperoleh keuntungan tersebut, perlu waktu, proses, dan juga strategi. Anda juga perlu konsisten dan jangan mudah menyerah.
 
Ketika trading, risiko sudah pasti datang, maka perlu menggunakan trik menentukan batas toleransi risiko trading agar tidak rugi berlebihan.
 
Trader sukses yang bernama Paul Tudor James pernah berkata, Jangan fokus pada uang, tapi fokus pada apa yang Anda miliki. Jadi, sudah jelas bahwa manajemen risiko itu sangat penting dalam trading.
 
Jika membahas tentang batas toleransi dari kemungkinan risiko, para pemula memang masih bingung. Tapi ada tips dari Babypips, umumnya batas toleransi kerugian dalam trading sekitar 1% hingga 2%.
 
Akan tetapi, ada pula trader yang cukup agresif hingga berani mempertaruhkan 5% per trading. Bila masih bingung bagaimana menentukan batas toleransi risiko trading, berikut adalah trik yang bisa Anda tiru :
 
1. Kenali Tujuan Trading 
 
Langkah pertama yang harus Anda lakukan jika ingin menentukan batas risiko, kenali dulu tujuan dalam trading.
 
Pertama, Anda memiliki pekerjaan tetap di luar trading? Jika memang tidak ada kerjaan tetap dan menggantungkan hidup dengan trdaing, maka lakukan pada modal kecil dulu.
 
Hal ini berkaitan dengan psikologis Anda sendiri karena tertekan harus memenuhi target profit.
 
Kedua, jika trading hanya sampingan, Anda bisa menentukan batas risiko dengan bebas asalkan tidak terlalu merugikan diri sendiri.
 
2. Ukur Berdasarkan Modal yang Dimiliki
 
Ketika awal trading menggunakan modal yang besar, sangat mudah untuk kalian jika nanti ingin mengambil lot-lot berukuran besar juga.
 
Akan tetapi, batas toleransi risiko trading akan sulit ketika awal trading menggunakan modal minim, lotnya nanti standar dan minim. Sebab, akun harus melindungi volatilitas harga yang bisa berubah kapan saja.
 
3. Sesuaikan dengan Kemampuan dan Pengalaman
 
Menyesuaikan kemampuan dan pengalaman juga bisa membantu Anda memutuskan batas risiko yang akan diambil. Bila sudah berpengalaman, tidak masalah bila memasang batas tolensi risikonya besar.
 
Tapi kebalikan dengan trader yang belum ada pengalaman serta kemampuannya sangat minim. Trader seperti itu, lakukan batasan atas dasar logika, jangan mengikuti emosi saja.
 
4. Sesuaikan Risiko dengan Kenyamanan Trader
 
Maksudnya di sini, Anda harus menentukan batas risikonya terlebih dulu untuk menemukan kenyamanan tersebut.
 
Misalnya awal trading, Anda memilih batas risikonya sebesar 1%. Jika merasa terbebani dengan jumlah tersebut, maka turunkan lagi.
 

Terapkan Trik Anti Rugi Trading Forex Bagi Pemula

 
Pemula memang masih minim ilmu trading forex. Jadi terkadang memasang batas toleransi risiko trading terlalu tinggi, karena mereka mengira sanggup.
 
Padahal jika trading, jangan hanya perkiraan saja, tapi harus ada keyakinan dalam diri. Maka dari itu, untuk bisa menetapkan batas risiko tersebut, perlu menerapkan jurus anti rugi bagi trader pemula.
 
Jurus anti rugi yang akan kita bahas kali ini berkaitan tentang penyebab kegagalan pemula dalam trading. Tidak masalah gagal, itu bisa menjadi pembelajaran asalkan tidak mengulanginya.
 
Perlu Anda ketahui bahwa dasarnya dalam trading forex, ketika harga mengalami fluktuasi, sebenarnya kita masih bisa menahan posisi. Intinya, Anda harus tahu kapan waktu paling tepat untuk buka dan tutup posisinya.
 
Hal yang membuat pemula gagal dalam menentukan batas toleransi risiko trading, karena mengira, semakin lama menahan posisi, maka strateginya berhasil. Padahal tidak begitu juga.
 
Selain itu, jurus ampuh bagi pemula jika ingin bisa menentukan batas tolenrasi risiko, pemula harus sigap ketika mengalami gejolak harga. Seperti yang Anda ketahui, dalam pasar forex, sering mengalami gonjang ganjing harga.
 
Maka untuk mengatasi hal tersebut, pemula harus bersiap dan memanfaatkan pergerakan harga untuk memperoleh profit. Tentu saja ini bukanlah hal yang mudah.
 
Jika Anda melakukan tindakan tersebut, maka harus mau menghadapi kerugian. Itulah mengapa batas risiko harus sudah ditetapkan dengan baik.
 
Menentukan batas risiko itu penting, karena pemula terkadang tidak tahu bagaimana caranya untuk exit dari posisinya.
 
Terkadang pemula akan langsung menutup posisi jika pergerakkannya sesuai ekspektasi. Kebanyakan menutup karena takut rugi. Padahal jika menunggu lebih lama, profitnya juga besar.
 

Mempelajari Manajemen Risiko Trading Forex

 
Menentukan batas toleransi risiko trading juga bisa dengan mempelajari manajemen risiko. Ini memang satu kesatuan yang tidak bisa dipisah, agar rencananya bisa diterapkan dengan baik.
 
Bila Anda bertanya, kenapa manajemen risiko sangat penting untuk trading? Jika Anda trading tanpa mengelola keuangan, itu sama halnya dengan judi, sebab mempertaruhkan hal yang tidak pasti.
 
Melakukan manajemen risiko tidak hanya bermanfaat untuk saat ini saja, tapi bisa memberi keuntungan kepada Anda di masa depan nanti. Jika Anda bisa mengelola risiko dengan baik, suatu saat nanti pasti bisa menjadi trader yang mudah memperoleh keuntungan.
 
Mempelajari manajemen risiko juga mudah bagi Anda menentukan batas toleransi risiko trading tersebut. Sebab, Anda tahu seberapa jauh kemampuan sendiri, serta paham waktu untuk menutup posisi.
 
Mempelajari manajemen risiko, membuat Anda bisa mengevaluasi diri dan melakukan keputusan terbaik agar mengambil strategi yang tepat ke depannya.
 

Jangan Pernah Berhenti Mempelajari Trading Forex

 
Anda mudah memasang batas toleransi risiko trading saat paham dengan trading forex dan terus mengembangkan kemampuannya. Meski sudah paham beberapa hal tentang forex, bukan berarti berhenti untuk belajar.
 
Anda harus tahu bahwa setiap membuka posisi trading, ada berbagai macam risiko yang dihadapi dan tidak bisa menggunakan trik yang sama.
 
Untuk itu, jangan pernah berhenti mempelajarinya. Misalnya, trading yang lalu Anda memasang batas toleransi risikonya 1% dan berhasil. Apakah trading berikutnya sama berhasilnya?
 
Bila masalah yang Anda hadapi berbeda, sudah jelas strategi kemarin tidak berlaku lagi. Karena itu, belajar setiap hari sangat diperlukan. Jangan lupa untuk melihat sentimen pasar setiap akan memasang batas toleransinya. Dengan begitu, Anda akan menemukan titik ternyamannya.
 
Adanya batas toleransi risiko dalam trading forex, membuat trader semakin pintar keluar dari posisinya tanpa harus mengalami kerugian banyak. Maka dari itu, update informasi dan meningkatkan kemampuan harus terus dilakukan melalui belajar.
 
Jika ingin terus mengembangkan keahlian, belajar bersama Didimax. Dengan trik tertentu, Didimax akan mengajari Anda tentang bagaimana memasang batas toleransi risiko yang benar.
 
Setiap trader yang sudah menyiapkan dana untuk trading, sudah pasti menginginkan profit tinggi. Untuk itu, pelajari dengan baik trik di atas agar menemukan batas toleransi risiko trading paling tepat bersama Didimax.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama