Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Perkiraan Kegagalan Rupiah Cetak Hat-Trick di Akhir Pekan ini

Perkiraan Kegagalan Rupiah Cetak Hat-Trick di Akhir Pekan ini

by Didimax Team

Jumat, 24/4/2020 nilai tukar mata uang rupiah kembali melemah dan tertekan terhadap beberapa mata uang Negara lain. Hal ini dikarenakan adanya sentiment pelaku pasar sebagai akibat penyebaran virus corona. Penurunan rupiah ini dinilai cukup tajam setelah terjadi peningkatan impresif pada hari kamis 23/04/2020.

Penurunan nilai tukar rupiah ini dimulai sejak perdagangan mulai dibuka kembali pagi ini. Tercatat, nilai rupiah mengalami penurunan sebesar 0,42% dan dapat membengkak hingga 0,72% di angka 15.450 terhadap dolar Amerika. Data nilai tukar ini direkam pada pukul 12.00 WIB di pasar dara refinitif.

Penurunan mata uang rupiah tak hanya terjadi pada pagi ini saja. Tercatat, nilai rupiah mengalami penurunan sebesar 0,88% pada hari Kamis lalu. Namun, di akhir-akhir pedagangan rupiah berhasil mebalikkan keadaan hingga mampu mengalami kenaikan di angka 0,32% dan berakhir pada 15.350 terhadap dolar Amerika.

Pengembalian keadaan tersebut membuat rupiah dinilai sakti karena berhasil menduduki peringkat ketiga di Asia. Kondisi ini tentunya merupakan satu peningkatan luar biasa mengingat kondisi nilai tukar rupiah adalah yang terburuk di asia pekan ini. Kondisi ini pun memberikan harapan untuk dapat mencetak hat trick di hari ramadhan yang pertama.

 

Kenaikan Signifikan Rupiah, Siapkah Cetak Hat-Trik di Hari Pertama Ramadhan?

Berdasarkan data hari Kamis kemarin, terhitung rupiah telah melakukan penguatan sebesar 5,83%. Data ini juga disusul dengan penguatan pembukuan selama dua pekan berturut-turut. Kondisi peningkatan yang signifikan ini dapat mencetak hat trick jika hari ini rupiah dapat mengalami kenaikan kembali.

Hat trick adalah suatu kondisi di mana terjadi penaikan nilai mata uang selama tiga pekan berturut-turut. Bahkan jika akhir pekan ini kondisinya melemah, rupiah masih tetap bisa mencetak hat trick asalkan pelemahannya tak melebihi angka 0,29% di penutupan perdagangan akhir pekan nanti.

Membaiknya sentiment pasar terhadap rupiah menjadi kabar baik sekaligus penopang pergerakan nilai tukar rupiah. Perubahan sentimental ini terjadi setelah harga minyak yang kembali menguat beberapa waktu lalu. Jika sentiment pasar terus membaik, maka tak mustahil jika rupiah menjadi satu hal yang mengerikan bagi dolar AS.

Hubungan Nyata Kenaikan Harga Minyak Terhadap Rupiah Kita

Berdasarkan data harga minyak mentah pada perdagangan kemarin mengalami peningkatan sebesar 20% dan berada di posisi 16 dolar Amerika untuk setiap barelnya. Data ini dikeluarkan oleh West Texas Intermediate yang telah menghebohkan jagat keuangan mengingat harga minyak sempat minus di angka 40 setiap barelnya.

Tak hanya sektor minyak saja yang mengalami prubahan. Pasalnya, beberapa komoditas minyak seperti jenis brent juga naik sebesar 4,7% di angka 21,33 dolar Amerika untuk setiap barelnya. Pergerakan fluktuatif harga minyak dunia ini akan selalu dipantau tanpa henti mengingat harganya sangat berpengaruh nyata pada sentiment keuangan dunia.

Kenaikan nilai mata uang rupiah ini juga mampu meningkatkan optimisme Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Perry mengungkapkan optimism tinggi di pasar finansial dengan mengatakan puncak kepanikan global sebagai akibat dari virus corona telah berlalu. Puncaknya terjadi selama dua pekan di bulan maret lalu.

Perry juga mengatakan jika terdapat dana asing yang telah masuk ke pasar surat berharga Negara Indonesia dengan angka total 4,37 Triliun. Namun, kabar gembira ini masih harus dipantau dan diwaspadai mengingat hari ini, rupiah mendapatkan tekanan ekstra keras dari dolar Amerika Serikat.

Akibat Antivirus Gagal Terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah

Rupiah yang kembali melemah tak terlepas dari semakin buruknya sentiment pasar sebagai akibat dari kegagalan uji coba obat antivirus yang pertama. Mengingat pekan lalu, pelaku pasar menuai kabar bahagia dengan adanya kabar penemuan obat antivirus yang dikembangkan oleh Gilead Science yang ampuh melawan corona.

Kabar gembira didasarkan pada rumah sakit di Chicago yang membuktikan adanya perkembangan kesehatan pasien setelah mengonsumsi antivirus remdesivir. Hasilnya pasien menunjukkan gejala pemulihan cepat dari gejala layaknya demam dan gangguan pernapasan. Hasil temuan ini juga dilakukan uji secara ketat baik klinis atau pun non klinis pada pasien covid 19.

Namun, hari ini pelaku pasar kembali dibuat kecewa dengan adanya kabar dari Financial Times yang mengatakan jika obat temuan tersebut tak mampu menyembuhkan dan memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Temuan ini juga didasarkan pada referensi WHO terkait hasil uji klinis di China yang telah dilansir oleh beberapa media internasional lainnya.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama