Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Peningkatan Harga Emas Membuka Ingatan Bullish dan Bearish

Peningkatan Harga Emas Membuka Ingatan Bullish dan Bearish

by Didimax Team

Pada bulan Juli 2020 ini tampaknya emas masuk dalam peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan level harga yang tembus di angka 1.800 yang belum pernah di capai sejak 9 tahun terakhir yaitu tahun 2011. Dengan munculnya kondisi ini membuat banyak spekulasi akan harga emas di masa yang akan datang. 

Jika dilihat dari harga emas di tahun 2011 yaitu sebesar 1.920, angka emas di tahun ini belum mampu menyainginya. Namun berbagai kemungkinan bisa terjadi dan membuat banyak orang yakin dengan harga emas secara global di masa depan. Tampaknya hal ini membuat masa depan emas semakin cemerlang. 

Akan tetapi, adanya pergerakan harga emas yang cukup meningkat membuat kita kembali membuka ingatan tentang tren bearish dan bullish. Di mana hal ini merupakan tren kenaikan dan penurunan harga emas secara global yang dipengaruhi oleh banyak negara. Tentu saja hal ini bisa terjadi dalam dunia perdagangan. 

Kenaikan dan penurunan atau melemahnya emas membuat banyak orang memprediksikan nasib emas antam yang mungkin saja dilupakan. Namun, per tanggal 10 Juli 2020 kenaikan harga emas membuat kemungkinan masa depan emas lebih baik dibanding sebelumnya. 

 

Harga Emas di Masa yang Akan Datang 

Harga emas di masa depan ini di prediksi oleh beberapa ahli dalam bidang ini. Prediksi yang dibuat berdasarkan perhitungan yang ada dan mencocokkan dengan kemampuan di beberapa waktu yang akan datang. Prediksi ini pun semata-mata bukan dalam angka-angka yang kecil, namun juga dalam angka yang terbilang fantastis. 

Keyakinan dari para ahli seperti Goldman Sachs yang melakukan prediksi di pertengahan bulan Juni 2020 mengatakan bahwa harga emas akan meningkat tiga bulan mendatang dan mencapai angka 1.800. Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan kenaikan emas sampai pada nilai 1.900 di enam bulan mendatang dan 2.000 selama satu tahun. 

Ini nilai prediksi yang cukup fantastis jika dilihat dari perjalanan panjang emas yang sempat melemah beberapa tahun belakangan. Selanjutnya, ada ahli strategi komoditas dari Bank Saxo yaitu Ole Hansen yang juga memprediksikan emas di masa depan dengan angka yang terbilang fantastis. Angka emas di prediksi bisa menuju level 4.000 pada tahun 2021. 

Bahkan seorang founder Myrmikan Capital yaitu Oliver menyebutkan emas dapat mencapai level 10.000. Ini benar-benar prediksi yang tidak tanggung-tanggung. Saat ini dengan prediksi yang cukup membuat heran ini menjadikan logam mulia adalah idaman di tengah krisis ekonomi akibat virus corona. 

Bullish dan Bearish Harga Emas

Sebelum mencapai puncaknya, ada perjalanan sejarah yang cukup panjang dilalui oleh harga emas secara global. Investasi yang diharapkan menguntungkan sempat melemah selama jarak tahun 2012 sampai 2020 awal. Dengan krisis ekonomi yang juga ikut memarah membuat pergerakan semakin melambat serta memburuk. 

Bahkan beberapa waktu emas sempat kehilangan sebutan safe heaven (investasi aman) yang sudah di kenal sejak lama ini. Persimpangan antara tren Bullish dan Bearish sangatlah sulit untuk menebak kemungkinan angka dari harga emas. Sebelum mencapai puncaknya emas sempat berada di masa tren Bearish atau melemahnya nilai suatu barang. 

Pada tahun 2012 tampak berbagai spekulasi adanya penurunan dan kenaikan harga. Pada awal tahun 2012 emas terus menanjak semenjak 2011. Namun, pada pertengahan tahun tepatnya bulan Mei emas mulai kehilangan pelanggannya. Banyak orang yang mulai mengalihkan investasinya ke dolar AS. 

Dari sini dapat dilihat bahwa penurunan harga emas ini membuat permintaan emas ikut menurun. Jika ditelaah lebih jauh, pada tahun 2012 salah satu negara yaitu India mengalami perosotan permintaan emas sebesar 28,56%. Padahal jika merajuk pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2011, India permintaan emas mencapai 290,6 ton. 

Tidak hanya di India, di beberapa negara lainnya seperti AS yang melorot sebesar 21% yaitu 31,2 ton sejak sebelumnya permintaan emas di AS sebesar 39,5 ton. Keanjlokan permintaan ini terjadi di beberapa negara lainnya yang tampak terlihat sangat besar. 

Hal-hal seperti ini membuat tren bullish dan bearish selalu melekat pada dunia perdagangan seperti emas. Namun, jika dilihat dari prediksi di tahun ini (2020) kemungkinan besar emas akan berada di masa kejayaannya beberapa tahun kedepan dengan spekulasi yang cukup baik.  

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama