Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Mencengangkan, Prediksi Harga Emas Tembus 1,5 Juta per Gram

Mencengangkan, Prediksi Harga Emas Tembus 1,5 Juta per Gram

by Didimax Team

Perdagangan dunia meliputi emas dan juga minyak merupakan dua kubu yang menjadi perhatian utama. Selama ini kedua harga komoditi tersebut selalu hangat menjadi perbincangan kalangan masyarakat, mengingat harga emas serta minyak berpengaruh besar pada harga komoditi lainnya. Seperti yang telah diketahui selama ini, jika emas menjadi salah satu benda investasi.

Banyak masyarakat yang berminat menanamkan investasi dengan membeli logam mulia kemudian menyimpannya untuk dijual kembali jika harga emas sedang cenderung naik. Begitu sebaliknya apabila emas atau logam mulia sedang berada pada level terendah atau harga murah maka masyarakat akan cenderung membelinya.

Investasi tersebut dinilai sangat menguntungkan, mengingat harga beli dan juga harga jual emas akan berbeda setiap periode. Para investor yang telah terbiasa bermain dengan investasi logam mulia jangka panjang, maka strategi bisnis untuk logam mulia tersebut tentu sudah mereka hafal diluar kepala. Seperti saat ini jika prediksi harga emas akan semakin naik.

 

Prediksi, Harga Emas Semakin Merangkak Naik

Pada perdagangan haru Rabu tanggal 2204/2020 kemarin harga logam mulia sempat mengalami kenaikan. Hal tersebut rupanya bertahan dari pagi hari hingga sore hari waktu Indonesia. Meskipun kenaikan harga emas belum bisa dihitung mencapai puncak, akan tetapi nilai kenaikan rupanya sudah mulai tercium.

Kendala yang menghalangi harga emas untuk naik secara tajam ialah akibat dari mata uang dolar Amerika mengalami penguatan sehingga membuat harga emas semakin alot. Dari data yang ditampilkan oleh Refinitiv pada Rabu kemarin tepatnya pukul 07.25 WIB, harga emas dunia yang berada di pasar spot dipatok dengan harga US$ 1.686,99/troy ons.

Hal ini tentu sudah menampilkan bahwa emas kini mulai menguat meskipun masih tipis yaitu berada pada level 0,08%. Namun hingga kini harga emas masih dianggap masih datar. Harga logam mulia dianggap lebih terperosok ketika menyentuh level tertingginya yaitu pada kisaran US$ 1.727,7/troy ons

Tercatat pada 14 April lalu, level emas sebesar 17,5% dianggap sebagai level tertinggi. Setelah kejadian tersebut emas kembali menurun dengan persentase yang hanya mencapai 2,36%. Hal tersebut disebabkan oleh adanya penguatan dolar Amerika selama beberapa pekan terakhir. Sementara itu indeks dolar berbading dengan enam mata uang lain mengalami penguatan hingga 1,3%.

Hal lain terjadi dengan cukup mengagetkan publik dimana harga emas mengalami penguatan malam tadi sekitar pukul 19.49 WIB. Dimana harga emas mencapai US$ 1.703/troy ons atau menguat dengan persentase sebesar 0.92%. Lain data yang dicatatkan dari CNBC dimana harga emas dicatat dengan harga Rp 1.715/troy ons atau naik sekitar 1,66%.

Harga tersebut merupakan patokan harga emas dengan estimasi pengiriman pada bulan Juni. Bisa disimpulkan bahwa dalam satu tahun terakhir, emas berjangka mampu melesat dengan gemilang yaitu mencapai persentase sekitar 30,58%.

Indeks Dolar Merangkak Naik

Pada situasi seperti saat ini dimana perekonomian dunia sedang berada pada level tidak stabil akibat pengaruh virus corona yang tengah melanda. Hal ini membuat para investor berbondong-bondong berlindung dibawah payung teduh dengan cara merubah investasi mereka. Kebanyakan para investor saat ini mulai melirik emas untuk dijadikan sebagai investasi.

Hal tersebut tentu membuat harga emas cukup diapresiasi. Bank sentral global juga memberikan dukungannya terhadap harga emas. Kebijakan tersebut ialah dengan menerapkan tingkat suku bunga yang cukup rendah. Kebijakan lain yaitu berupa pemberian kelonggaran kuantitatif yang ditempuh dengan cara membeli asset finansial berbasis hutang.

Kondisi tersebut tentu saja memicu penurunan yield atau pembagian hasil dari obligasi. Sehingga membuat emas menjadi lebih menarik dan dirasa menguntungkan oleh para investor. Informasi terbaru menyebutkan bahwa Bank of Amerika Corp memiliki target untuk menaikkan harga emas selama 18 bulan kedepan dengan harga US$ 3.000/troy ons.

Harga tersebut merupakan sebuah prediksi dan belum diketahui dengan jelas pembenarannya. Akan tetapi jika memang hal tersebut benar maka harga emas tersebut akan melebihi harga pada 2011 silam dimana harga emas mencapai US$ 2.000/troy ons. Sehingga emas akan dibanderol dengan harga sangat cukup tinggi dan melampaui sejarah sebelumnya.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama